Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang begitu beragam, dari yang lezat hingga yang unik dan menantang. Di setiap daerah, selalu ada hidangan khas dengan cita rasa dan tampilan yang mungkin belum banyak dikenal orang. Kuliner unik ini sering kali berasal dari tradisi lokal yang diwariskan turun-temurun, menjadikannya bagian dari identitas budaya yang menarik untuk dijelajahi. Jika kamu ingin mencari kuliner unik dan enak, kamu bisa kunjungi pemburukuliner yang menyajikan info makanan unik dan enak.

Bagi para pecinta kuliner, mencoba makanan unik bisa menjadi pengalaman yang seru dan tak terlupakan. Dari bahan-bahan yang tidak biasa hingga cara pengolahan yang khas, setiap hidangan menawarkan sensasi tersendiri. Berikut ini adalah beberapa kuliner unik di Indonesia yang patut dicoba setidaknya sekali dalam seumur hidup!

Masakan Rendang
Sumber : freepik.com

1. Lawar Bali

Lawar adalah hidangan khas Bali yang terbuat dari campuran daging cincang, kelapa parut, dan bumbu rempah khas. Biasanya, lawar menggunakan daging ayam, babi, atau bahkan daging mentah seperti lawar merah yang mencampurkan darah segar untuk memperkaya cita rasa. Kombinasi bumbu seperti lengkuas, bawang putih, dan terasi membuat lawar memiliki rasa yang gurih dan khas. Hidangan ini sering disajikan sebagai bagian dari upacara adat dan makanan sehari-hari masyarakat Bali.

Selain memiliki rasa yang unik, lawar juga melambangkan kebersamaan dalam budaya Bali. Proses pembuatannya sering melibatkan banyak orang, baik dalam acara keluarga maupun upacara keagamaan. Bagi wisatawan yang ingin mencicipinya, lawar dapat ditemukan di warung makan khas Bali atau restoran tradisional seperti di Ubud dan Denpasar.

2. Papeda Papua

Papeda adalah makanan pokok masyarakat Papua yang terbuat dari sagu. Teksturnya yang kenyal dan lengket menyerupai lem, namun memiliki rasa yang lembut dan netral. Papeda biasanya disajikan dengan ikan kuah kuning, yang dimasak dengan bumbu rempah seperti kunyit, jahe, dan serai. Cara menyantapnya juga unik, yaitu dengan menggulung papeda menggunakan sumpit atau sendok, lalu mencelupkannya ke dalam kuah ikan.

Selain kaya akan karbohidrat, papeda juga memiliki kandungan serat yang baik untuk pencernaan. Kuliner ini bukan hanya makanan sehari-hari, tetapi juga bagian dari identitas budaya Papua yang patut dilestarikan. Wisatawan dapat menemukan papeda di berbagai restoran khas Papua atau rumah makan di wilayah Indonesia Timur.

3. Tempoyak Sumatera

Tempoyak adalah kuliner khas Sumatera yang terbuat dari fermentasi durian. Proses fermentasi ini memberikan aroma yang tajam serta rasa yang asam dan sedikit manis. Tempoyak sering digunakan sebagai bumbu masakan, seperti gulai tempoyak ikan patin yang menjadi favorit masyarakat Palembang dan Jambi.

Keunikan tempoyak terletak pada cita rasanya yang kuat dan khas, sehingga tidak semua orang langsung menyukainya. Namun, bagi pecinta durian, tempoyak adalah pengalaman kuliner yang wajib dicoba. Kuliner ini bisa ditemukan di pasar tradisional atau restoran khas Sumatera.

4. Sate Klathak Yogyakarta

Berbeda dengan sate pada umumnya yang menggunakan tusuk bambu, sate klathak khas Yogyakarta ditusuk menggunakan jeruji besi. Penggunaan jeruji besi ini membantu panas merata saat daging kambing dibakar, menghasilkan tekstur yang lebih empuk dan rasa yang lebih meresap.

Sate klathak hanya dibumbui dengan garam dan merica, membuat cita rasanya sederhana namun tetap lezat. Biasanya, sate ini disajikan dengan kuah gulai yang gurih dan nasi putih hangat. Wisatawan dapat mencicipi sate klathak di berbagai warung sate di Bantul, Yogyakarta.

5. Rujak Cingur Surabaya

Rujak cingur adalah hidangan khas Surabaya yang terdiri dari irisan hidung sapi (cingur), sayuran rebus, tahu, tempe, dan lontong yang disiram dengan bumbu petis khas Jawa Timur. Kombinasi rasa manis, asin, dan sedikit pedas dari petis membuat hidangan ini memiliki cita rasa yang unik dan khas.

Meski terdengar eksotis, rujak cingur memiliki banyak penggemar, terutama di kalangan pecinta kuliner tradisional. Bagi yang ingin mencicipinya, rujak cingur bisa ditemukan di warung makan khas Surabaya, terutama di daerah Wonokromo dan Tunjungan.

Baca Juga : Budaya Makan di Indonesia: Tradisi, Etika, dan Keunikan Kuliner Nusantara

6. Nasi Kucing Angkringan

Nasi kucing adalah hidangan khas Jawa Tengah yang terkenal karena porsinya yang sangat kecil, menyerupai makanan kucing. Biasanya, nasi ini disajikan dengan lauk sederhana seperti sambal teri, tempe orek, atau sate usus. Meskipun sederhana, nasi kucing memiliki cita rasa yang khas dan menjadi ikon kuliner angkringan.

Selain murah dan mudah ditemukan, nasi kucing juga menjadi simbol kebersamaan karena sering disantap dalam suasana santai di angkringan. Wisatawan bisa menemukan nasi kucing di berbagai angkringan di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

7. Betutu Bali

Betutu adalah hidangan khas Bali yang terbuat dari ayam atau bebek yang dibumbui dengan rempah khas, kemudian dipanggang atau dikukus dalam waktu lama hingga dagingnya empuk. Proses memasaknya yang memakan waktu membuat betutu memiliki aroma dan rasa yang sangat khas.

Betutu biasanya disajikan dalam acara adat, namun juga dapat ditemukan di berbagai restoran khas Bali. Wisatawan dapat mencicipinya di tempat seperti Ayam Betutu Gilimanuk atau warung makan tradisional di Ubud.

8. Kerak Telor Jakarta

Kerak telor adalah makanan khas Betawi yang terbuat dari beras ketan, telur, dan ebi yang digoreng hingga kering. Hidangan ini memiliki tekstur renyah dengan rasa gurih yang khas.

Kerak telor biasanya dijual oleh pedagang kaki lima di acara-acara budaya atau di sekitar kawasan wisata Jakarta seperti Kota Tua dan Monas. Meskipun mulai jarang ditemui, kerak telor tetap menjadi bagian penting dari kuliner khas Betawi.

9. Coto Makassar

Coto Makassar adalah sup daging khas Sulawesi Selatan yang dimasak dengan rempah-rempah dan kacang tanah, menghasilkan kuah yang kental dan gurih. Biasanya, coto disajikan dengan ketupat dan sambal tauco untuk menambah cita rasa.

Makanan ini sering dijadikan santapan khas saat berkumpul bersama keluarga. Wisatawan dapat menemukan coto Makassar di berbagai warung coto di Makassar, seperti Coto Nusantara atau Coto Daeng.

10. Gulai Belacan Riau

Gulai belacan adalah hidangan khas Riau yang menggunakan terasi sebagai bumbu utama. Hidangan ini sering dimasak dengan ikan atau udang dan memiliki rasa gurih serta sedikit pedas.

Keunikan gulai belacan terletak pada kombinasi rasa asin, manis, dan pedas yang menyatu dalam kuahnya. Hidangan ini bisa ditemukan di rumah makan khas Melayu atau restoran seafood di Riau.

Penutup

Kuliner Indonesia tidak hanya kaya akan rasa, tetapi juga memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan budaya dan tradisi masyarakatnya. Dari makanan fermentasi hingga hidangan berbumbu khas, setiap kuliner memiliki cerita dan sejarahnya sendiri. Jika kamu pecinta kuliner, mencicipi makanan-makanan ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Baca Juga : Rekomendasi Restoran Fine Dining untuk Kencan di Jakarta: Romantis dan Berkelas