Shopping Cart
Total:

$0.00

Items:

0

Your cart is empty
Keep Shopping

Tag: Filsafat Pra-Socrates

Filsafat Pra-Socrates adalah periode awal dalam sejarah filsafat Yunani yang berlangsung dari sekitar abad ke-7 hingga awal abad ke-5 SM. Di masa ini, para filsuf berfokus pada mencari pemahaman rasional tentang alam semesta dan hakikat kenyataan, serta mencoba mencari dasar ilmiah untuk menjelaskan fenomena alam dan peristiwa yang terjadi di dunia.

Tiga tokoh paling menonjol dalam periode ini adalah Thales, Anaximander, dan Anaximenes, yang juga dikenal sebagai “Milesian School.” Thales, dianggap sebagai bapak filsafat Yunani, mengusahakan mencari unsur-unsur alam mendasar yang membentuk segala sesuatu, dan ia berpendapat bahwa air adalah elemen dasar alam semesta. Anaximander menggagas gagasan tentang “apeiron,” suatu prinsip tak berhingga yang mendasari alam semesta. Sementara Anaximenes, memandang bahwa udara adalah elemen dasar dari segala sesuatu di alam semesta.

Pendekatan para filsuf pra-Socrates ini berbeda dengan pendekatan mitologis pada masa sebelumnya, di mana mitos dan legenda sering digunakan untuk menjelaskan asal-usul alam semesta. Mereka lebih mengutamakan pemikiran logis dan rasional serta mencoba mencari dasar ilmiah untuk pemahaman tentang kenyataan.

Filsafat pra-Socrates juga mencakup pemikiran filosofis lainnya, seperti yang diusung oleh Pythagoras, yang menekankan pentingnya matematika dan angka dalam pemahaman alam semesta. Heraclitus menonjolkan ide bahwa perubahan adalah hukum alam yang tak terhindarkan, dan filsuf lain seperti Parmenides dan Empedocles mengemukakan pandangan tentang hakikat kenyataan yang mendalam.

Meskipun para filsuf pra-Socrates ini tidak selalu sepakat satu sama lain, pendekatan mereka terhadap pemikiran logis dan rasional telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Gagasan-gagasan yang muncul dalam periode ini membuka jalan bagi perkembangan filsafat Barat dan membentuk fondasi dasar untuk pemikiran filsafat dan ilmiah di kemudian hari.

Filsafat Pra-Socrates menandai langkah awal menuju transformasi pemikiran manusia dari penjelasan mitologis menuju penjelasan rasional dan ilmiah tentang dunia. Keberanian mereka untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta telah membantu membentuk dasar pemikiran dalam sejarah filsafat dan ilmu pengetahuan, serta meninggalkan warisan yang masih relevan dan dihargai hingga saat ini.