Shopping Cart
Total:

$0.00

Items:

0

Your cart is empty
Keep Shopping

Tag: Contoh Filsafat Kontemporer

Cpntoh Filsafat kontemporer mencakup beragam pandangan dan aliran pemikiran yang terus berkembang sejak awal abad ke-20 hingga saat ini. Berikut adalah beberapa contoh tokoh dan aliran filsafat kontemporer yang telah memberikan kontribusi penting dalam pemikiran modern:

Jean-Paul Sartre (1905-1980): Seorang filsuf eksistensialis Prancis yang terkenal dengan pandangannya tentang kebebasan, tanggung jawab, dan pilihan manusia. Karyanya “Being and Nothingness” dan konsep “eksistensi mendahului esensi” menjadi pusat perhatian dalam aliran eksistensialisme.
Michel Foucault (1926-1984): Filsuf asal Prancis yang mengembangkan teori arkeologi pengetahuan dan analisis kekuasaan. Karyanya yang terkenal adalah “Discipline and Punish” dan “The History of Sexuality.”
Judith Butler (1956-sekarang): Seorang filsuf feminis Amerika Serikat yang berfokus pada isu-isu gender dan seksualitas. Karyanya “Gender Trouble” dan “Bodies That Matter” telah mengubah pemahaman tentang identitas gender.
Slavoj Žižek (1949-sekarang): Seorang filsuf asal Slovenia yang dikenal karena gaya berbicara yang provokatif dan analisis kritisnya tentang budaya populer, politik, dan ideologi. Karyanya yang terkenal adalah “The Sublime Object of Ideology” dan “The Parallax View.”
Martha Nussbaum (1947-sekarang): Seorang filsuf Amerika Serikat yang telah memberikan kontribusi dalam etika dan filsafat politik. Karyanya yang terkenal adalah “The Fragility of Goodness” dan “Creating Capabilities.”
Aliran Dekonstruksi: Dipelopori oleh Jacques Derrida, aliran ini menekankan pada ketidakpastian dan ketidakstabilan makna dalam bahasa dan teks. Filsuf kontemporer seperti Gayatri Chakravorty Spivak dan Avital Ronell juga berkontribusi dalam aliran ini.
Aliran Analitik: Aliran ini terutama berkembang di Inggris dan Amerika Serikat dan menekankan pada analisis logika dan bahasa untuk memahami masalah filosofis. Filsuf kontemporer seperti Saul Kripke dan David Chalmers menjadi tokoh penting dalam aliran ini.
Aliran Fenomenologi: Dipelopori oleh Edmund Husserl dan Martin Heidegger, aliran ini menekankan pada pengalaman subjektif dan esensi fenomena. Filsuf kontemporer seperti Maurice Merleau-Ponty dan Jean-Luc Marion juga berkontribusi dalam aliran ini.
Filsafat kontemporer terus berkembang dan mencerminkan dinamika zaman dan isu-isu sosial yang relevan. Filsuf-filsuf kontemporer terus menyumbangkan gagasan dan pandangan mereka untuk memahami dunia dan kondisi manusia pada era modern.